TK Islam Permata Cendekia mengikuti Pelatihan Mendongeng....GOKILL Abis!!

Laporan lapangan oleh Wartawan Tilawati.com (Herwanto).

Tambun - Dalam rangka menanamkan akhlaq kepada anak/santri/siswa, pelatihan mendongeng bagi guru TK-SD-TPA-TPQ merupakan salah satu solusinya. Acara yang digelar pada hari Ahad 8 Mei 2016, bertempat di Masjid Ar Royyan, Cluster Fontania-Perum MetLand Tambun, Bekasi ini mengambil tema "Mahir dan Terampil Mendongeng". Setidaknya ada 42 peserta yang hadir di acara pelatihan mendongeng angkatan pertama ini.

Acara dimulai pukul 08.15 WIB, limabelas menit terlambat dari yang dijadwalkan. Diawali dengan lantunan ayat-ayat suci alQuran, surat alQiyamah dan al Muzammil oleh semua peserta dengan dipandu oleh Qari' lokal Bekasi, Ust. Ahmad Zaenal Muttaqin dari Team Tilawati Bekasi.

Menurut Herwanto, salah seorang Panitia, mendongeng merupakan sesuatu yang digemari oleh anak/siswa/santri. Maka sangat logis jika teknik mendongeng ini seyogyanya dikuasai oleh para pendidik/guru/orang tua.

"Tidak sedikit siswa/santri baik di sekolah maupun di TPA/TPQ, yang minta diberikan cerita/dongeng oleh gurunya" ujar Herwanto, yang pernah mengajar di SD Al Muslim-Tambun.

"Bahkan sering, ketika saya masuk ke kelas, siswa meminta saya untuk bercerita" lanjutnya.

Tepat jam 08.30 WIB, acara dilanjutkan dengan materi inti yang disampaikan oleh Mulyadi, Pendongeng dari Setu-Bekasi. Pendongeng yang lebih akrab dengan nama panggilan Ka' Mul ini, menyampaikan materi yang sangat luar biasa. Berikut ini materi yang disampaikannya dalam pelatihan tersebut:

1.Teknik Mendongeng.

•Teknik membuka/memulai dongeng.
Pada teknik ini, peserta diberikan pengetahuan tentang bagaimana memulai dongeng, bagaimana menguasai audiens, bagaimana mengendalikan anak-anak agar diam dan siap mendengarkan dongeng tanpa "menyuruh". Juga lagu/nyayian untuk anak serta beberapa yel-yel.

•Teknik mengatasi problem dongeng.
Ada beberapa problematika yang terkadang muncul saat mendongeng, seperti : isi dongeng sudah ditebak oleh anak, lupa jalan cerita saat mendongeng, ada beberapa anak yang over-acting/cari perhatian, anak-anak tidak mendengarkan dongeng/ramai. Dengan sangat jelas Ka' Mul-pun memberikan trik mengatasi masalah-masalah tersebut.

•Teknik mengakhiri dongeng.
Sudah barang tentu dalam hal mendongeng pastinya ada nilai-nilai positif/karakter/hikmah yang akan disampaikan oleh si pendongeng. Oleh karenanya, sesaat sebelum mendongeng, pastikan nilai-nilai positif tersebut sampai kepada anak. Sifat positif dalam tokoh dongeng diulang-ulang, bisa juga dengan berupa pertanyaan.

2. Teknik merubah suara/karakter.
Pada sesi ini, Ka' Mul memberikan latihan, praktek bersama menirukan suara-suara manusia (suara kakek, nenek, ayah, ibu, anak). Selanjutnya suara-suara binatang seperti: ayam, kambing, sapi, gajah, monyet, kucing, singa, harimau. Serta suara-suara lain yang akan menunjang suasana dongeng seperti: suara petir, kapal terbang, sura genderwo(setan/iblis), suara langkah kaki seorang diri (dung ah...dung.dung ahh...dung), suara langkah kaki sekelompok orang ( breng cess...breng.breng cess...breng...).

3. Teknik mengubah cerita biasa menjadi spektakuler.
Cerita/dongeng dalam bentuk tulisan bisa habis dibaca dalam waktu kurang dari lima menit (sangat singkat). Tetapi jika disajikan dalam bentuk mendongeng, bisa memakan waktu lebih dari satu jam. Kuasai jalan ceritanya, hitung jumlah tokoh. Siapkan suara/karakter tentang tokoh, imajinasi dll. Pada sesei ini, ka' Mul telah menyiapkan tiga cerita singkat ("Tikus dan Singa", Anak Penggembala si Pembohong",  "Iblis dan Ahli Ibadah"), yang jika dibaca bisa selesai hanya dalam waktu dua menit. Tidak lupa, Ka' Mul memberikan contoh secara langsung, bagaimana cerita tersebut disajikan dalam bentuk mendongeng, ternyata bisa berdurasi tigapuluh menit lebih.

Benar-benar luar biasa Ka' mul si Pendongeng islami Spektakuler dengan Audiens Segala Lintas Usia ini. Tepat pukul 10.30 WIB acara dilajutkan dengan mikro-teaching/praktek mendongeng oleh peserta. Sesi ini merupakan sesi yang sangat menarik, tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan mikro-teaching saat Diklat Tilawati. Pada sesi, peserta mempraktekan semua teori/ilmu yang diperoleh.

Perwakilan dari peserta antara lain Deni Akbar, S. Pd. I (Kabul City), Eli Nusrullaeliyah (TK Alfred School), Ria Meriana, S.Pd.I (Tambun), Siti Nurhayati (TK Islam Permata Cendekia Sukatani), dan Nida Fitria, S.Pt (TPQ Al Adalah), bergantian unjuk kemampuan mendongeng. Peserta yang lain mendengarkan sambil tertawa (sampai terpingkal-pingkal) melihat penampilan mereka.

Di akhir acara, Ka' Mul selaku Ketua Panitia memberikan hadiah kepada tiga pendongeng terbaik.

Selamat kepada peserta yang telah berkesempatan tampil mendongeng........😄😄😄
(Dung ahh..dung.dung ahhh...dung...dung.dung.dung.preeeettttt).

*Postingan ini telah mendapat ijin dari si penulis laporan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar