Sekolah Murah Berkualitas Bisa Diwujudkan

Peran Masyarakat Dibutuhkan
Lembaga pendidikan yang murah namun kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan bukan sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan.
Kuncinya, pengelolaan sekolah yang baik dan melibatkan peran serta masyarakat sehingga sekolah tidak dibiarkan jalan sendiri.
Demikian terungkap dalam seminar dan workshop bertajuk “Membangun Pendidikan yang Bermutu dan Unggul” yang diselenggarakan Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda, Bekasi, bekerja sama dengan Lembaga Manajemen Universitas Negeri Jakarta, Kamis (14/2).
Dewan Pembina Madrasah Nurul Huda, Hilmi Muhammadiyah, mengatakan, di Madrasah Nurul Huda di Bekasi, misalnya, murid madrasah ibtidaiyah dan tsanawiyah sama sekali tidak dipungut bayaran. Mereka juga tidak perlu membayar biaya sumbangan awal atau gedung. Di madrasah lain yang dibinanya, yakni Annahlah di kawasan Sawangan, Depok, juga demikian. Bahkan, selain pembebasan biaya sekolah, murid yang harus tinggal di asrama juga tidak dikenai iuran. Buku dan seragam juga disediakan.
Pengelolaan manajemen sekolah sangat penting. Hilmi mengatakan, dana pembangunan awal madrasah didapat dari wakaf dan bantuan lain.
Selain itu, agar dapat menopang penyelenggaraan pendidikan, lembaga pendidikan mendirikan pula badan usaha terpisah. Badan usaha itu murni untuk mendukung proses pendidikan, bukan mencari keuntungan.
Dengan model pengelolaan tersebut, peserta didik di madrasah itu secara ekonomi tidak mampu justru tidak dibebani pembiayaan.
Dua kriteria
Pengajar Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta, T Sianipar, mengungkapkan, kriteria pendidikan bermutu dapat dilihat dari dua sisi, yakni internal, dalam hal ini dari sudut pandang penyelenggara pendidikan, dan sisi eksternal atau masyarakat.
Secara internal, pendidikan dikatakan bermutu jika siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan oleh penyelenggara pendidikan. Hal ini, misalnya, dapat dilihat dari nilai dan prestasi belajar siswa. Namun, secara eksternal, masyarakat akan menilai pendidikan telah bermutu jika dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Oleh Karena itu, antara masyarakat dan dunia pendidikan seperti sekolah harus ada hubungan timbal balik. Pendidikan memberikan manfaat kepada masyarakat dan sebaliknya. Hanya saja, partisipasi masyarakat terhadap dunia pendidikan jangan disalahartikan secara sempit semata dalam bentuk dana atau bantuan uang. (INE)
Dikutip: KOMPAS, Jumat, 15 Februari 2008, HUMANIORA.
Sungguh harus diacungkan jempol dan salut kepada seseorang yang mampu mengapresiasikan dirnya kepada dunia pendidikan dengan mengelola Sekolah Murah Berkualitas. Karena jarang pada saat ini masih ada orang yang mempunyai jiwa rela berkorban bagi kemajuan dunia pendidikan bangsanya, murni untuk pengabdiannya bagi kemajuan pendidikan masyarakat tak mampu.khususnya dan bagi kemajuan dunia pendidikan bangsa umumnya, tanpa pamrih mendapatkan keuntungan materi belaka.
Semoga akan berbuah menjadi amal jariah yang akan terus mengalir tak pernah putus masuk kedalam perbendaharaan amal solehnya dan memayunginya dari azab kubur dan kepayahan di padang Mashar.
Seandainya saja banyak orang di negeri ini yang mempunyai niat dan rela berkorban dengan materi dan immateri bagi kemajuan pendidikan bangsanya, niscaya Jayalah negeri ini.

1 komentar:

  1. Pendidikan bermutu akan meningkatkan kualitan pendidikan masyarakat..Artikel yang menarik..terima kasih

    BalasHapus